Waspada Modus Penipuan Online
Artikel - Semakin canggih perkembangan zaman semakin banyak pula cara orang untuk "mengakali" kelebihan teknologi informasi saat ini, seperti yang terjadi beberapa minggu terakhir di kawasan Kota Muara Bungo dimana banyak masyarakat yang tertipu dengan berbagai modus online.
Hal ini dialami oleh seorang pengusaha kuliner di kawasan Kota Muara Bungo yang hampir saja kena tipu oleh modus memesan makanan via online, dalam unggahan laman facebook diceritakannya bahwa,
"Selamat malam kawan kawan semua, sedikit info bagi kita pengusaha kuliner khusus nya daerah muara bungo, tadi sore kami mendapat pesenan makanan lewat WA kami tidak kenal juga siapa pemebeli nya, orang tesebut mengatasnamakan seorang Dokter dipuskesmas pasar bawah, awal nya kami tidak mencurigai apa apa.
Setelah order kami pun segera menyiapkan pesenan nya. lanjut sambil masak orang tersebut minta tolong belikan pulsa. nah disini saya agak curiga "kok seorang dokter gak bisa beli pulsa yaa??" dari sinilah terkuak kalau orang tersebut adalah penipu.
Kemudian saya perintahkan karyawan saya pergi ke puskesmas menanyakan orang tersebut di Puskesmas Muara Bungo ternyata gak ada yang namanya seperti di WA, dan saya meminta ditransfer aja belanjaan nya dia bilang gak ada pakai rekening, Terus di videocall pakai WA gak masuk alasan nya kuota nya gak cukup,, minta sharelock diapun memberikan alamat puskesmas Muara Bungo, dapat info dari petugas puskesmas kalau beberapa hari yang lalu ada yang kirim bakso katanya org puskesmas yang pesen dengan pelaku yang sama.
Hati hati buat kita yang khususnya jualan makanan. jika tidak kenal orang yang pesen makanan lewat telpon atau WA minta transfer aja dulu, saya berencana akan menindaklanjuti orang ini agar dia tidak gentayangan di bungo dengan ulah nya." Tulisnya pada laman Facebook.
Diduga penipu menggunakan akun WA palsu, beserta nama dan poto profil yang tertera di akun tersebut, namun nomer WA sudah di screen shoot oleh pemilik rumah makan sehingga bisa ditelusuri lebih lanjut oleh pihak yang berwenang.
Setelah ditelusuri bukan hanya satu atau dua kali modus penipuan seperti ini terjadi, banyak pihak yang sudah pernah dan hampir tertipu dengan modus yang hampir sama, bahkan yang lebih parah nya lagi dengan menelpon salah satu anggota keluarga dan menyatakan bahwa anggota keluarganya terjerat narkoba seperti yang dialami oleh keluarga pak Ilham berikut,
"Awalnya saya lagi bekerja di sebuah toko yang ada di Bungo, tidak lama kemudian sekitar jam 9 pagi saya mendapat telpon dari nomor yang tidak dikenal, setelah mendapat telpon betapa terkejutnya saya ketika penelpon mengaku dari anggota kepolisian dan menyatakan anak saya sedang dalam tahanan, yang bikin saya panik adalah ketika penipu tersebut mengetahui nama anak saya dan saat itu juga saya langsung pulang ke rumah dan memberitahukan hal ini kepada istri saya.
Betapa terkejut nya istri saya ketika mengetahui anak kami terjerat narkoba karena ini seperti tidak mungkin anak kami bukan orang yang suka keluar malam dan terlibat seperti itu, langsung kami hubungi anak kami yang ada di luar kota, dan seperti biasa ketika di telpon mengucapkan salam dengan nada yang biasa saja sementara kami sudah bergetar menelpon nya, ternyata anak kami baik-baik saja dan sedang bekerja di kantor nya, betapa lega nya kami dan kami menyadari kalo ini merupakan tipuan dimana penelpon tadi meminta tebusan untuk membebaskan anak kami" Jelasnya.
Dari kejadian diatas jelas bahwa penipuan dengan berbagai modus online ini sangat meresahkan masyarakat khususnya di Kabupaten Bungo, tidak sedikit masyarakat yang sudah terlanjur mentransfer sejumlah uang karena tertipu hal semacama ini.
Masyarakat hendaknya lebih berhati-hati dalam memfilter sebuah informasi, betapa mudahnya mengakses data setiap individu sehingga disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, ada baiknya ketika menerima informasi kita tidak langsung beraksi atas informasi yang disampaikan.
Menurut Dosen Sistem Informasi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Sepriano, M.Kom menjelaskan bahwa, untuk setiap transaksi yang mengatasnamakan hadiah, pesanan dan lain sebagainya hendaknya masayarakat diminta tidak mentransfer sejumlah uang dalam bentuk apapun, dijelaskannya bahwa hadiah, pesanan online adalah hal yang paling menggiurkan dimata para pengguna sosial media sehingga hal ini sangat mudah dimanfaatkan oleh para penipu untuk melancarkan aksinya.
Ditambahkannya pula bahwa untuk menghindari penipuan online hendaknya masyarakat lebih jeli dalam melihat sebuah informasi, seperti asal muasal informasi tersebut, keabsahan nya, dan jika masih ragu tanyakan sama pihak yang berkaitan langsung, seperti hadiah dari pihak Bank contohnya, bisa tanyakan langsung ke customer servis bank tersebut, jangan langsung mentransfer uang, dan untuk penipuan toko online (market place) masyarakat harus jeli melihat market place mana yang sudah diercaya dan apakah market place terebut bertanggung jawab, jika tidak hindari mentransfer sejumlah uang ke toko online yang belum terpercaya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar